Bunga Tidur Kehidupan
Sambil menunggu proses render selesai, saya tertarik untuk kembali merangkum kata-kata Yasmin Mogahed malam ini. Masih tetang buku Reclaim Your Heart yang sangat memukau. Sepertinya orang-orang berusia 25 tahun perlu membaca buku ini 👀 Saya pikir buku ini dapat membantu kita untuk mengurai keraguan di 1/4 abad.
Mengapa rasa ragu membuat kita menderita? Mengapa hal buruk tetap terjadi pada mereka yang sudah bersikap baik? Jika Tuhan memang adil, bukankah orang baik hanya akan mendapat hal-hal baik, dan hal-hal buruk hanya terjadi untuk orang jahat? Pertanyaan macam itu mungkin pernah hinggap di kepala kita saat meragukan pilihan yang sudah diambil. Namun sepenuhnya benar. Hal-hal baik hanya terjadi pada orang baik, dan hal-hal buruk adalah balasan bagi mereka yang berbuat jahat, karena Tuhan Maha adil. Ia tidak cacat sedikitpun dalam pengetahuan dan pemahamannya. Kita saja yang terbatas.
Selama ini kan baik-buruknya sesuatu selalu dianggap relatif untuk tiap individu, namun kenyataannya ada sebuah pemahaman komprehensif. Misalnya tujuan saya adalah menaikkan berat badan karena merasa kurus dan berbahaya, sehingga bagi saya gemuk itu baik. Namun di sisi lain, jika tujuan saya adalah menurunkan berat badan karena kondisi badan saya gemuk yang berada pada taraf mengganggu kesehatan, maka menaikkan berat badan jadi buruk. Peristiwa yang sama bisa menjadi baik atau buruk tergantung pada niat (tujuan).
Jadi apa sebenarnya tujuan kita?
Yasmin Mogahed mengatakan ada dua pandangan berbeda dalam menentukan tujuan hidup. Cara pandang pertama menyatakan kehidupan ini adalah realitas, destinasi dan sasaran akhir dari usaha kita. Adapun cara pandang kedua menyatakan kehidupan ini hanya sebuah jembatan; sarana yang berdiri tidak lebih dari sekedar gambaran sekilas atas realitas Tuhan yang tak terbatas.
Kembali ke arti "baik" dan "buruk", maka apapun yang membawa kita lebih dekat ke tujuan akhir adalah baik; dan apapun yang membuat kita jauh dari tujuan utama adalah buruk. Pada mereka yang tujuannya adalah dunia, hal-hal duniawi lah yang akan mendefiniskan baik-buruknya sesuatu. Sehingga ketika ada orang baik yang kehilangan kepemilikan atas hal-hal dunia, itu berarti hal buruk telah terjadi pada orang baik.
Adapun bagi orang-orang dengan cara pandang kedua, apapun yang membawanya lebih dekat dengan Tuhan adalah baik, sementara yang menjauhkannya dari itu adalah buruk. Bagi mereka, apa yang dimiliki dan tidak dimiliki di dunia akan jadi relevan selama membawanya mendekat/menjauh dari Tuhan. Dunia baginya seperti mimpi yang sejenak bisa hilang dan terbangun darinya. Sehingga baik-buruknya mimpi tersebut tergantung pada kondisi ketika ia terbangun (di akhirat).
Sekarang tinggal kita yang memilih mau memandang hidup ini seperti apa.
Dalam Islam, Rasulullah pernah berpesan,
"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Segala urusannya adalah baik, dan hal itu tidak dimiliki seorangpun kecuali seorang mukmin. Jika dianugerahi kesenangan, maka ia bersyukur; karena hal itu baik baginya. Jika ditimpa musibah ia bersabar; karena hal itu juga baik baginya." (HR. Muslim)
May Allah bless us.
Komentar
Posting Komentar