Mengapa Tuhan Membuat Kita Jatuh Cinta Pada Sosok yang Bukan Jodoh Kita?

Ini adalah pertanyaan yang sering terlontar dari orang yang mengalami banyak kegagalan dalam hubungan, atau bisa juga orang yang selalu membutuhkan alasan dalam melakukan sesuatu sehingga ia ingin tahu kenapa harus merasakan cinta secara tiba-tiba.

Jadi dari mana sebenarnya cinta datang?

Helen Fisher, seorang antropolog biologi asal Amerika Serikat pernah melakukan studi tentang perbedaan gender dan evolusi emosi manusia. Menurutnya, manusia berevolusi dalam mengembangkan 3 bagian otak yang bertanggungjawab ketika perasaan cinta muncul. Ketiga bagian itu diantaranya:

1. Sex Drive
yaitu naluri primordial untuk bereproduksi, atau dorongan dan fantasi seksual yang disebabkan oleh faktor hormonal/nafsu. 

2. Romance
yaitu hubungan yang hangat dan menyenangkan, atau kemesraan, kedekatan emosional, interaksi intensif, kesetaraan, dan sebagainya. 

3. Attachment
yaitu keterlibatan dan hubungan jangka panjang, bisa hubungan sosial, keterikatan, komitmen, dan lain-lain. 

Jatuh cinta bisa berawal dari salah satu bagian tersebut. Orang yang jatuh cinta mungkin saja terdorong sex drive kemudian berlanjut ke bagian lain seperti menjadi romantis lalu berlanjut ke bagian attachment yakni ingin membuat komitmen jangka panjang. 

Ia yang sudah mengenal seseorang cukup lama (attachment) mungkin tidak pernah tertarik sebelumnya pada orang tersebut, namun suatu saat bisa jadi tertarik karena dipengaruhi oleh sex drive atau romance. Begitupun sebaliknya.

Penelitian ini bisa dijadikan pengetahuan agar kita memandang cinta sebagai hal yang masuk akal. Namun jika fakta itu belum cukup untuk menjawab segala pertanyaan, ketahuilah cinta merupakan fitrah yang diberikan oleh Allah. Dan sesuatu yang diberikan Allah kadang misterius; tidak dapat kita pahami apa alasannya.

Kita sudah membaca literatur tentang cinta, maka yang dapat kita pahami tentang perasaan itu bukanlah perasaan sembarangan. Bukan perasaan yang bebas kita ikuti. Karena bisa jadi itu hanya sex drive, dimana jika itu mengalahkan akal maka siapapun bisa terjebak dalam hal buruk. Tentu sebagai makhluk yang berakal kita harus membedakan mana hal yang perlu dilakukan dan mana yang ditinggalkan. 

Kalaupun suatu hari kita jatuh cinta pada orang yang ternyata bukan jodoh kita, tandanya itu ujian. Bisa jadi lewat cara itu diri kita tergerak merubah perilaku yang lebih baik, bahkan merubah hubungan kita dengan Allah yang semula jauh menjadi dekat. 

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah maha mengetahui sedang kamu tidak."
(QS. Al Baqarah: 216)

Dari jatuh cinta kita belajar untuk tidak melekat pada apapun selain Allah. Karena jika kita terlalu melekat pada selain-Nya, Allah justru mematahkan kemelekatan itu. Dan semakin kita berusaha melekat dengan itu, semakin menyakitkan untuk kita terima. Jadi sebaiknya ketika ada hal yang tidak berjalan sesuai harapan, ingat bahwa apa yang ditakdirkan untuk kita akan selalu menemukan jalan menuju kita. Dan apa yang tidak ditakdirkan untuk kita akan menemukan jalannya sendiri.

May Allah bless us.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengisi Kekosongan

Wanita Bukan Mesin Kesenangan

All About Your Heart