Menghindari Bahaya yang Timbul dari Ucapan Kita
Setitik pelita bisa mengalahkan kegelapan seribu tahun. Kekuatan dari ucapan kita pun bisa mengobati luka di hati sendiri dan orang lain. Jika ingin mengucapkan kata-kata yang bermakna, kita harus memiliki pikiran yang dalam. Jika ingin mengucapkan kata-kata yang bisa dipercaya, kita harus menjadi orang yang bisa dipercaya. Dan untuk melakukan semua itu kita perlu mengelola perasaan dengan cara bijaksana, sehingga kata-kata sedih, marah, dan yang bersifat menyerang bisa dikurangi.
Mari kita melihat ke dalam hati sambil membaca tulisan di bawah ini..
Perasaan terhina, takut, bingung, khawatir, menyesal, putus asa, malu, cemburu, marah, tamak, benci, dendam, sombong, antipati, sedih, iba, rindu, syukur, senang, yakin, simpati, kagum, cinta, bangga
Manakah yang kita rasakan sekarang?
Manakah yang sering menguasai kita masing-masing?
dan mana yang justru jarang muncul dalam diri kita?
Sebagai contoh orang yang sedang marah dengan kondisi tubuh gemetar dan nafas tersengal. Jika orang itu memperhatikan gejala yang ada pada tubuhnya, ia dapat mengenali perasaannya lebih cepat. Dengan begitu ia akan lebih mudah mengatasi kemarahan dengan mengatur nafas atau melakukan serangkaian kegiatan positif untuk merilisnya, ketimbang meledak dan melukai orang sekitar.
Komentar
Posting Komentar