Menghindari Bahaya yang Timbul dari Ucapan Kita

Setitik pelita bisa mengalahkan kegelapan seribu tahun. Kekuatan dari ucapan kita pun bisa mengobati luka di hati sendiri dan orang lain. Jika ingin mengucapkan kata-kata yang bermakna, kita harus memiliki pikiran yang dalam. Jika ingin mengucapkan kata-kata yang bisa dipercaya, kita harus menjadi orang yang bisa dipercaya. Dan untuk melakukan semua itu kita perlu mengelola perasaan dengan cara bijaksana, sehingga kata-kata sedih, marah, dan yang bersifat menyerang bisa dikurangi. 

Mari kita melihat ke dalam hati sambil membaca tulisan di bawah ini..

Perasaan terhina, takut, bingung, khawatir, menyesal, putus asa, malu, cemburu, marah, tamak, benci, dendam, sombong, antipati, sedih, iba, rindu, syukur, senang, yakin, simpati, kagum, cinta, bangga

Manakah yang kita rasakan sekarang? 
Manakah yang sering menguasai kita masing-masing?
dan mana yang justru jarang muncul dalam diri kita?



Shiddarta Gautama mengatakan kita harus waspada mengamati gejala yang muncul pada tubuh kita. kita juga harus waspada mengamati gejala yang hilang dari tubuh kita. Sama seperti itu, kita harus mengamati semua yang berhadapan dengan perasaan dan hati. Sebab ketika kita bisa memahami perasaan dalam diri, maka lebih mudah bagi kita untuk mengelolanya. 

Sebagai contoh orang yang sedang marah dengan kondisi tubuh gemetar dan nafas tersengal. Jika orang itu memperhatikan gejala yang ada pada tubuhnya, ia dapat mengenali perasaannya lebih cepat. Dengan begitu ia akan lebih mudah mengatasi kemarahan dengan mengatur nafas atau melakukan serangkaian kegiatan positif untuk merilisnya, ketimbang meledak dan melukai orang sekitar. 

Selain menjaga kata-kata, kita juga harus mengetahui kapan sharus melontarkannya. Karena terkadang perkataan bisa menjadi hal yang merusak kehidupan. Dan kata-kata yang merusak seperti itu harus dibuang demi lompatan kita yang lebih tinggi. Mari kita pilah dan pertimbangkan apa yang perlu diucapkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menuju Jalan Pulang

Cerita Tentang AI

Lets see